Saya seorang pedagang, tapi saya seorang muslim


Berawal dari kesan pertama membeli es krim jalanan dengan cita rasanya yang kurang pas di lidah, ditambah teksturnya yang kasar, membuat Pak Rizal  berani terjun menggeluti dunia es krim. Tekstur es krim yang lebih lembut menjadi nilai tambah Es Krim Monas garapan Pak Rizal ini sehingga akhirnya mempunyai kelas tersendiri di hati para peminatnya.
Kecintaannya pada dunia bisnis membuatnya tidak mengalami kendala yang berarti dalam memenangkan persaingan. Terus berinovasi menjadi kunci utama yang mengantarkannya sekarang mengembangkan bisnisnya. Dari yang tadinya hanya mengoperasikan satu mobil yang keliling ke setiap sudut kota Jakarta untuk menjajakan es krimnya, dalam waktu singkat sudah mengoperasikan 4 mobil jenis pick up yang berisikan genset dan mesin pembuat es krim. Bahkan sudah ekspansi ke beberapa kota di Jawa Barat. Di antaranya daerah Depok dan Bogor.
Produksi Es Krim Monas ini diawali dengan membeli susu murni dari agen yang sudah dipercaya. Kemudian diolah oleh mesin es krim yang tersedia di setiap mobil pick up pribadinya. Setiap hari karyawan yang datang tinggal membawa mobil kemudian mulai berkeliling menurut rute yang sudah ditetapkan. Setiap unit mobil menghasilkan omset sekitar Rp. 900.000 per harinya, tergantung keadaan cuaca.
Keseriusan Alumni Gontor tahun 89  ini untuk terjun dalam dunia bisnis berawal dari kekagumannya kepada sosok Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan seorang pebisnis yang ulung. Di samping itu, prinsip “ Saya seorang pedagang, tapi saya seorang muslim” yang didapatkannya semenjak di pondok dulu melalui lisan Kyai Zarkasyi, menjadikannya seorang pebisnis yang sangat menjaga nilai keadilan dan menjauhi tindak kecurangan dalam menjalani bisnis. Prinsip inilah yang membuat bisnis garapan Pemilik Es Krim Monas ini langsung menarik hati para pembelinya. Disamping rasa es krimnya yang lembut dan menggoda, sosok Pak Rizal pun menjadi panutan bagi para karyawannya, sehingga bukan hanya dianggap sebagai seorang bos, tapi juga seorang pendidik yang menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam menjalankan bisnis.
Semoga semakin banyak pebisnis yang mengikuti langkah beliau dalam menjalankan bisnisnya. Selain sebagai seorang pebisnis, namun statusnya sebagai seorang muslim membuatnya menjadi panutan dalam menjalankan bisnis dengan persaingan yang sehat.
Oleh: Muhammad Fajar Suardi

0 Komentar