Setiap
orang pasti punya pintalan mimpi yang mungkin sudah dirajut sejak dini. Namun jalan
terjal menuju mimpi tersebut tak jarang menemui berbagai macam rintangan yang
membuat para perajut mimpi harus berpuas diri menempati posisi sebagai seorang
pemimpi saja.
Saya
pernah membuat daftar 100 mimpi yang ingin saya capai, dan daftar itu terus
bertambah hingga saat ini. Setiap mimpi yang tercapai akan dicoret sebagai
tanda bahwa mimpi itu sudah dalam genggaman kita. Namun satu tahun berlalu,
kertas mimpi itu sudah mulai usang, tak pernah ditengok, jauh dari radar
pantauan sang empunya. Ya, Karena rintangan di jalan terjal tadi itulah yang
membuat saya hingga saat ini masih berstatus sebagai pemimpi saja, bukan
penakluk mimpi.
Rasa
frustasi pun sering menghantui. Berbagai bisikan aura negatif mulai
menggerogoti gudang produksi mimpi dalam tubuh ini. Hingga sampai pada titik
jenuhnya, saya pun berniat melupakan mimpi-mimpi saya yang rasanya sudah tidak
mungkin lagi untuk diwujudkan.
Akhirnya
tiba pada suatu waktu saya kembali menggeluti aktifitas layaknya para lelaki
pada umumnya, bermain sepak bola. Hobi ini mulai terlupakan semenjak saya fokus
mengejar apa yang pernah tertulis di dalam daftar mimpi itu. Namun seakan
langkah ini dituntun untuk menemukan sebuah jawaban atas permasalah saya akhir-akhir
ini. Dalam permainan sepak bola itulah akhirnya saya menemukan sebuah formula
baru yang akan menambah amunisi dalam menghadapi rintangan yang menghadang
selama misi pencapaian mimpi ini.
Setiap
tendangan yang saya lesakkan ke gawang, tidak pernah menemui sasarannya. Akhirnya
saya membuat visualisasi seakan gawang itu adalah sebuah goal atau
tujuan (mimpi) saya yang ingin dituju, sementara tendangannya adalah strategi
dalam mencapai tujuan tersebut.
Dan
formula baru itu mengantarkanku pada sebuah kesimpulan bahwa, “ Jika kita
menendang bola kemudian bola itu meleset dari gawangnya, maka jangan geser
gawangnya, tapi perbaikilah tendangannya”. Begitu juga halnya dengan misi pencapaian
mimpi. Jika kita sudah terus berusaha meraihnya, namun terus menemukan jalan
buntu, maka jangan geser mimpinya, tapi cobalah mengubah strategi kita selama
ini dalam usaha untuk menggapainya.
Jika
anda seorang penakluk mimpi sejati, maka teruslah rajut pintalan mimpimu, namun
jangan lupa bangun untuk mewujudkannya.
Oleh: Muhammad
Fajar Suardi
#Day17
0 Komentar